Ternyata galaksi pun dapat saling
“memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda
sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan
simulasi tabrakan Andromeda dan
galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu
sekitar 3 milyar tahun.
Credit: F. Summers/C. Mihos/L.
Hemquist
Quasar tampak berkilau di tepian
alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara
dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan
black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini
adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.
Credit: NASA-MSFC
Para ilmuwan berpendapat bahwa
materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta,
namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat
ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black
hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan
pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.
Credit: Andrey Kravtsov
Gelombang gravitasi merupakan
distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum
Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup
lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian
kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati
gelombang yang sukar dipahami ini.
Credit: Henze/NASA
Fisika Kuantum menjelaskan kepada
kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari
partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan.
Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan
energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya
antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang
tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.
Credit: NASA-JSC-ES&IA
Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran
sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini
merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan
cara yang berbeda.
Credit: NASA-MSFC
Neutrino merupakan partikel
elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
Credit: Jeff Miller/NSF/U. of
Wisconsin-Madison
Hingga awal 1990an, kita hanya
mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah
mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata
surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para
astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk
menemukan beberapa dunia seperti di bumi.
Credit: ESO
Radiasi ini disebut juga Cosmic
Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big
Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai
noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap
sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat
oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat
Fahrenheit (-270 Celsius).
Credit: NASA/WMAP Science Team
Seperti sisi jahat Superman,
Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan
dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron
memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif.
Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan
massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2.
Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar